Bandung, 25 Mei 2025 — Suasana penuh semangat dan haru menyelimuti PKBM Askara selama dua hari pelaksanaan Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) Program Paket A, yang berlangsung pada tanggal 24–25 Mei 2025. Sebanyak 20 siswa dari program kesetaraan tingkat dasar (setara SD) tercatat hadir 100% dan mengikuti ujian secara serentak, menjadikan momen ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan pendidikan mereka.
UPK ini merupakan bagian dari penilaian akhir dan asesmen kelulusan bagi siswa untuk naik jenjang dan memperoleh ijazah Paket A, yang diakui secara nasional. Lebih dari sekadar ujian akademik, UPK menjadi cermin tekad dan dedikasi para siswa dalam menempuh pendidikan non-formal yang bermakna dan beradab.
Meski diwarnai dengan tantangan kondisi fisik, semangat peserta tak surut sedikit pun. Salman, salah satu peserta, hadir mengikuti ujian meski sehari sebelumnya mengalami demam. Begitu pula Zaid, yang tetap bertekad hadir meski sedang mengalami sakit mata sebelah. Panitia sejatinya telah menyiapkan opsi ujian susulan bagi siswa yang tidak sehat, namun keduanya dengan yakin memilih untuk tetap hadir dan menyelesaikan UPK bersama rekan-rekannya. Sikap ini menunjukkan semangat juang luar biasa dari para siswa dalam menempuh pendidikan hingga tuntas.
Pelaksanaan UPK di PKBM Askara berjalan tertib dan lancar dengan pengawasan penuh dari tim pengajar dan panitia ujian. Pihak sekolah menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta atas semangat dan kedisiplinan yang ditunjukkan, serta kepada para orang tua dan fasilitator yang turut mendampingi proses belajar anak-anak selama ini.
“Kami bangga melihat antusiasme dan semangat para siswa. Ini adalah bukti bahwa pendidikan kesetaraan bukan hanya alternatif, tetapi jalan mulia untuk membentuk generasi yang tangguh dan beradab,” ujar Arif Syarifudin selaku Kepala PKBM Askara.
Dengan selesainya UPK ini, para siswa tinggal selangkah lagi menuju kelulusan dan membuka lembaran baru dalam pendidikan mereka. PKBM Askara terus berkomitmen memberikan ruang dan kesempatan belajar yang inklusif, bermakna, dan membangun peradaban melalui ilmu dan adab.
